KULIAH UMUM
EKONOMI BISNIS
SYARIAH SEBAGAI WUJUD KESEJAHTERAAN UMMAT
Bersama : Guntur
Subagja Mahandika
Subhanallah
Walhamdulillah.. Tiada seorangpun yang tau akan indahnya takdir ilahi ketika
hati tak mencoba tuk membuka sedikit demi sedikit pintu hidayahNya, kecuali Dia
Yang Maha Baik menunjuki jalan Hidayah untuk siapapun yang Dia kehendaki. Andai
langit runtuh bersimpuh dan bumi telah rata, jika Dia tak memberi petunjuk
niscaya tersesatlah kita. Senantiasa bersyukur adalah tindakan terbaik seorang
mu’min sebagai bentuk dan ekspresi cinta
atas cintaNya yang tiada henti mengalir kepada kita walaupun tak jarang kita
berbuat durjana dihadapanNya. Semoga kita termasuk orang yang senantiasa yakin
bahwa Dia yang tak pernah tidur selalu menyaksikan kita kapanpun, dimanapun,
dan dalam kondisi bagaimanapun.
Penciptaan jagat
yang maha dahsyat membuat tak sedikit pakar bidang kosmologi terdecak kagum
dibuatnya, tak sedikit pula dari mereka yang mencari siapa pencipta semua ini
begitu mereka tersadar akan ke-maha Dahsyatan ini. Seiring itu pula manusiapun
mulai berfikir tentang aspek kehidupan di bidang lain yakni bidang ekonomi.
Di era millennium orang
mulai mencari sebanyak mungkin ekspresi pemuas kehidupannya dengan menghalalkan
berbagai macam cara dan ideologi-ideologi nakal untuk memenuhi hasratnya.
Padahal handpone nokia akan cocok bila menggunakan buku panduan dari nokia,
begitupun dengan kehidupan ini, akan cocok bila menggunakan buku panduan
kehidupan yang benar. Tak terkecuali kehidupan ekonomi.
Dalam perekonomian
dunia, ideology kapitalis – liberalis yang berdalih bahwa dia yang kuat, dia
yang kaya akan jadi penguasa ternyata tak bisa menjawab masalah perekonomian
dunia saat ini. Nyatanya semua berusaha mencari system yang bisa membawa pada
kemaslahatan, padahal system itu sudah turun jauh hari namun tak disadari.
System ekonomi
sesuai syariat (Ekonomi Syariah) belakangan ini disadari sebagai pemulih
ekonomi dunia. Krisis moneter yang melanda Indonesia tahun 1998 yang sebelumnya
diprediksi oleh pakar ekonomi akan terjadi di Malaysia namun ternyata terjadi
di Indonesia, hal itu disebabkan karena system ekonomi kapitalis yang
detarapkannya.
Telah pula tercatat
banyak Negara yang mengalami krisis contohnya amerika di tahun 2008 dan Eropa
di tahun 2012 yang membuat para bankir di eropa terpaksa menjual asset
kekayaannya dan beralih profesi dengan berjualan donat.
Padahal di zaman
rasulullah dan para sahabat, semuanya merasa aman dan sejahtera. Masyarakat terlindungi,
para pemimpin yang bijaksana yang tak mementingan perutnya dan lebih
mementingkan amanah yang ia emban sudahlah cukup untuk kita jadikan contoh di
kehidupan masa kini.
Oleh karenanya
penting diperlukan aktivis pejuang ekonomi syariah untuk menyumbangkan
kontribusinya di kancah ekonomi nasional menuju kesejahteraan umat. Salah satu
tantangan yang akan dihadapi oleh para pejuang ekonomi syariah diantaranya
adalah terjadinya persaingan bebas tahun 2015 nanti. Selain membenahi jumlah
hutang Indonesia yang berkisar hingga 150 triliun rupiah.
Ada beberapa prinsip
ekonomi syariah, diantaranya :
1.
Kebersamaan
2.
Berbagi
3.
Kerja keras

Tidak ada komentar:
Posting Komentar