Pages

Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Kamis, 05 September 2013

PENGENALAN ORMAWA STEI SEBI
1.      MMM (Majlis Musyawarah Mahasiswa)
‘’Berani,Empati dan Dekat dihati’’ Allohu Akbar....
Majlis Musyawarah Mahasiswa adalah Badan legislatf pemegang kekuasaan tertinggi Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) STEI SEBI yang terkait oleh anggaran Dasar dan Anggaran RumahTangga KBM STEI SEBI
Visi:
‘’menjadi inspirator,motivator dan parameter organisasi kemahasiswaan di indonesia dalam memperjuangkan Ekonomi Islam’’
Misi:
·         Menjadi wadah aspirasi dan Aktualisasi mahasiswa STEI SEBI
·         Membentuk generasi profesional,berakhlaqul karimah,dan berintelektual tinggi
·         Menjadi pelopor opini pergerakan mahasiswan indonesia
Ketua 2013-2014: Jejen Jaenuddin

2.      BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa)
‘’Hidup Mahasiswa’’
Badan Eksekutif Mahasiswa Adalah Badan tinggi yang terikatnoleh anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KBM STEI SEBI yang menjalankan tugas-tugas eksekutif
Tugas dan Kewajiban
·         Menampungndan mempertimbangkan segala aspirasi anggota KBM STEI SEBI
·         Menyelesaikan masalah yang timbul dalam KBM STEI SEBI
·         Mengawasi pelaksanaan Program Kerja dan Anggaran BEM
                                                                                               Ketua 2013-2014: Ibnu Rusyd
3.      IsEF (Islamic Economics Forum)
‘’ekonom robbani,,bisa
‘’ekonom robbani,,pasti bisa
‘’ekonom robbani,,bersama kita bisa,,Allohu Akbar!!!’’
Islamic Economics Forum adalah wadah dan sarana dalam mengkaji lebih dalam ekonomi islam dan dalam rangka berkontribusi dalam perkembangan Ekonomi Islam di masyarakat
Visi:
‘’Terwujudnya komunitas intelektual muslim,basis  muda yang mapan dan tegar dalam menghadapi tantangan masa depan’’
Misi:
·         Mewujudkan kematangan ilmu ekonomi islam secara merata dan masif terhadap anggota dan pengurus
·         Meningkatkan kualitas dan profesional pengurus dan anggota
·         Berperan Aktif dalam mensosialisasikan Ekonomi Syari’ah
                                                                                                  Ketua 2013-2014: Taufik Akbar

4.      SSP (Sebi Solidarity For Palestine)
‘’Satu kata untuk palestina...Jihad
‘’Dua kata untuk palestina...Jihad Fisabilillah
‘’Tiga kata untuk palestina...Jihad Fisabilillah Allohu Akbar’’
Sebi Solidarity For Palestine adalah organisasi kemahasiswaan untuk palestina
Visi:
‘’Menjadi basis perjuangan palestina di STEI SEBI dan civitas akademik Se-Jabodetabek’’
Misi;
·         Bersinergi dengan LDK-LDK
·         Menjalin ukhuwah dengan kampus lain
·         Melakukan expansi ke SMA/SMK Sederajat yang ada di Jabodetabek

                                                                                                   Ketua 2013-2014: Abdul Ghani

EXCELLENZ MOTIVATION

By : Agung Hardianto Wibowo
Apa sich yang dinamakan excelent?
Semoga saja kalian tak tahu artinya!!! Karena postingan kita kali ini akan membahas tentang excelent itu,,,sebelumnya kita mengenal sedikit dulu arti dari excelent itu,,,
‘’lebih dari sekedar yang diharapkan....’’ mungkin itu arti singkatnya,,yah kita lanjut saja untuk sedikit penjelasannya,,,jadi kita melakukan suatu perbuatan bukan hal yang biasa kita lakukan atau itu2 saja perbuatan yang kita lakukan tapi kita melakukan suatu perbuatan yang luar biasa dari yang sebelumnya biasa-biasa,,
Ok!! Lebih lanjutnya,,,
Produk ramadhan mulia
1.      Semangat kontribusi
Mungkin jauh2 hari masih terasa dan masih teringat dibenak kita,yaitu kita telah melewati bulan mulia,bulan yang penuh berkah yakni bulan ramadhan,,orientasi dari bulan ramadhan itu kita harus menjadi orang yang lebih mulia di hadapan Alloh SWT yaitu menjadi orang yang bertaqwa,,apa sich ciri-cirinya...maka simaklah ayat berikut:
‘’bersegeralah kamu mencari ampunan dari tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dn bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertaqwa,(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit,dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain.dan Alloh mencintai orang yang berbuat kebaikan.’’  (Al imran,133-134)
Sebelumnya kita harus ingat :
 ‘’barang siapa yang memproritaskan kehidupannya untuk akhirat maka kehidupan duniapun akan mengikutinya’’
 Maka kita ingatlah dengan kata-kata itu,,janganlah risau terhadap dunia ini tapi terlebih dahulu kita harus ingat tujuan hidup kita dan proritaskan hdup kita untuk akhirat maka duniapun akan mengikuti,,,
Ciri orang yang bertaqwa dalam ayat diatas,,,
Ø  Orang yang berinfak dalam keadaan lapang maupun sempit
Dia orangnya selalu ingin berinfak,,kategori infak bukan hanya dalam hal material saja tapi infak yang diberikan itu bisa berupa jasa,,,baik itu ilmu dan spiritual
‘’ketika orang yang sering berinfak,maka kita akan bercahaya
2.      Pengembangan diri
Dalam hal pengembangan diri,,yang pertama kita harus bisa
Ø  Mengelola amarah kita
Seperti ayat di atas,termasuk orang yang bertaqwa yang bisa mengelola amarahnya,,ketika dia dalam keadaan marah yang mungkin sebelum kepuncaknya ataupun ketika puncaknya,dia bisa mengelola amarahnya supaya amarah itu tidak tersalurkan,sehingga akan menimbulkan masalah,baik itu bagi dirinya ataupun bagi orang lain.
3.      Kemampuan bersosialisasi
Kemampuan ini kita berhubungan atau berinteraksi dengan orang lain,,,contohnya..
Ø  Kemampuan memaafkan orang lain
Sesuai ayat tadi yang masih kita bahas,,yaitu sebagai ciri-cirinya orang yang bertaqwa,ini juga salah satu berinteraksi dengan sesama orang,,,mungkin kita memang sangat sulit ketika kita untuk memaafkan seseorang apalagi dia telah melakukan salah terhadap kita,tapi sikap itulah yang harus kita miliki yaitu sikap bagi seorang yang bertaqwa...
4.      Menjadi orang baik
Sebelumnya kita,kita sedang membahas tentang excelent motivation,,yaitu perubahan yang luar biasa yang mungkin orang ingin melakukan hal itu,maka kita harus menjadi orang baik,yang ingin selalu melakukan hal2 yang baik ..
5.      Kemampuan mawas diri
‘’kita bukan orang biasa-biasa saja’’
‘’nasib itu menentukan kehidupan kita’’
Kata-kata itu,kita pikirkan untuk bisa mawas diri ataupun mengoreksi  diri kita setiap waktunya,untuk bisa lebih baik lagi setiap harinya,,misalnya kita rubah hal-hal yang negatif menjadi hal yang positif.....
Mungkin dari kelima tadi sebagai produk ramadhan yang seharusnya kita melakukannya,,,,maka itulah excelent
‘’jika kita ingin dikenal, maka lebarkanlah wadah kita (perluas)’’
Dan jadilah kita sebagai petarung sejati yang mempunyai..
1. keyakinan (faith)
2. harapan (hope)

3. kebahagiaan (happines) 

Rabu, 04 September 2013

PERBANKAN SYARIAH

Perbankan syariah atau perbankan Islam (Arab: المصرفية الإسلامية al-Mashrafiyah al-Islamiyah) adalah suatu sistem perbankan yang pelaksanaannya berdasarkan hukum Islam (syariah). Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk meminjamkan atau memungut pinjaman dengan mengenakan bunga pinjaman (riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha-usaha berkategori terlarang (haram). Sistem perbankan konvensional tidak dapat menjamin absennya hal-hal tersebut dalam investasinya, misalnya dalam usaha yang berkaitan dengan produksi makanan atau minuman haram, usaha media atau hiburan yang tidak Islami, dan lain-lain.

Meskipun prinsip-prinsip tersebut mungkin saja telah diterapkan dalam sejarah perekonomian Islam, namun baru pada akhir abad ke-20 mulai berdiri bank-bank Islam yang menerapkannya bagi lembaga-lembaga komersial swasta atau semi-swasta dalam komunitas muslim di dunia.
Suatu bentuk awal ekonomi pasar dan merkantilisme, yang oleh beberapa ekonom disebut sebagai “kapitalisme Islam”, telah mulai berkembang antara abad ke-8 dan ke-12. Perekonomian moneter pada periode tersebut berdasarkan mata uang dinar yang beredar luas saat itu, yang menyatukan wilayah-wilayah yang sebelumnya independen secara ekonomi.
Sejarah
Pada abad ke-20, kelahiran perbankan syariah tidak terlepas dari hadirnya dua gerakan renaisans Islam modern, yaitu gerakan-gerakan neorevivalis dan modernis. Sekitar tahun 1940-an, diPakistan dan Malaysia telah terdapat upaya-upaya pengelolaan dana jamaah haji secara non konvensional. Tahun 1963, Islamic Rural Bank berdiri di desa Mit Ghamr di KairoMesir.
Perbankan syariah secara global tumbuh dengan kecepatan 10-15% per tahun, dan menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan yang konsisten di masa depan. Laporan dari International Association of Islamic Banks dan analisis Prof. Khursid Ahmad menyebutkan bahwa hingga tahun 1999 telah terdapat lebih dari 200 lembaga keuangan Islam yang beroperasi di seluruh dunia, yaitu di negara-negara dengan mayoritas penduduk muslim serta negara-negara lainnya di EropaAustralia, maupun Amerika. Diperkirakan terdapat lebih dari AS$ 822.000.000.000 aset di seluruh dunia yang dikelola sesuai prinsip-prinsip syariah, menurut analisis majalah The Economist. Ini mencakup kira-kira 0,5% dari total estimasi aset dunia pada tahun 2005. AnalisisPerusahaan Induk CIMB Group menyatakan bahwa keuangan syariah adalah segmen yang paling cepat tumbuh dalam sistem keuangan global, dan penjualan obligasi syariah diperkirakan meningkat 24 persen hingga mencapai AS$ 25 miliar pada 2010.
Prinsip perbankan syariah
Perbankan syariah memiliki tujuan yang sama seperti perbankan konvensional, yaitu agar lembaga perbankan dapat menghasilkan keuntungan dengan cara meminjamkan modal, menyimpan dana, membiayai kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang sesuai. Prinsip hukum Islam melarang unsur-unsur di bawah ini dalam transaksi-transaksi perbankan tersebut:
  1. Perniagaan atas barang-barang yang haram,
  2. Bunga (ربا riba),
  3. Perjudian dan spekulasi yang disengaja (ميسر maisir), serta
  4. Ketidakjelasan dan manipulatif (غرر gharar).


Selasa, 03 September 2013

KULIAH UMUM

EKONOMI BISNIS SYARIAH SEBAGAI WUJUD KESEJAHTERAAN UMMAT
Bersama :  Guntur Subagja Mahandika

Subhanallah Walhamdulillah.. Tiada seorangpun yang tau akan indahnya takdir ilahi ketika hati tak mencoba tuk membuka sedikit demi sedikit pintu hidayahNya, kecuali Dia Yang Maha Baik menunjuki jalan Hidayah untuk siapapun yang Dia kehendaki. Andai langit runtuh bersimpuh dan bumi telah rata, jika Dia tak memberi petunjuk niscaya tersesatlah kita. Senantiasa bersyukur adalah tindakan terbaik seorang mu’min sebagai  bentuk dan ekspresi cinta atas cintaNya yang tiada henti mengalir kepada kita walaupun tak jarang kita berbuat durjana dihadapanNya. Semoga kita termasuk orang yang senantiasa yakin bahwa Dia yang tak pernah tidur selalu menyaksikan kita kapanpun, dimanapun, dan dalam kondisi bagaimanapun.
Penciptaan jagat yang maha dahsyat membuat tak sedikit pakar bidang kosmologi terdecak kagum dibuatnya, tak sedikit pula dari mereka yang mencari siapa pencipta semua ini begitu mereka tersadar akan ke-maha Dahsyatan ini. Seiring itu pula manusiapun mulai berfikir tentang aspek kehidupan di bidang lain yakni bidang ekonomi.
Di era millennium orang mulai mencari sebanyak mungkin ekspresi pemuas kehidupannya dengan menghalalkan berbagai macam cara dan ideologi-ideologi nakal untuk memenuhi hasratnya. Padahal handpone nokia akan cocok bila menggunakan buku panduan dari nokia, begitupun dengan kehidupan ini, akan cocok bila menggunakan buku panduan kehidupan yang benar. Tak terkecuali kehidupan ekonomi.
Dalam perekonomian dunia, ideology kapitalis – liberalis yang berdalih bahwa dia yang kuat, dia yang kaya akan jadi penguasa ternyata tak bisa menjawab masalah perekonomian dunia saat ini. Nyatanya semua berusaha mencari system yang bisa membawa pada kemaslahatan, padahal system itu sudah turun jauh hari namun tak disadari.
System ekonomi sesuai syariat (Ekonomi Syariah) belakangan ini disadari sebagai pemulih ekonomi dunia. Krisis moneter yang melanda Indonesia tahun 1998 yang sebelumnya diprediksi oleh pakar ekonomi akan terjadi di Malaysia namun ternyata terjadi di Indonesia, hal itu disebabkan karena system ekonomi kapitalis yang detarapkannya.
Telah pula tercatat banyak Negara yang mengalami krisis contohnya amerika di tahun 2008 dan Eropa di tahun 2012 yang membuat para bankir di eropa terpaksa menjual asset kekayaannya dan beralih profesi dengan berjualan donat.
Padahal di zaman rasulullah dan para sahabat, semuanya merasa aman dan sejahtera. Masyarakat terlindungi, para pemimpin yang bijaksana yang tak mementingan perutnya dan lebih mementingkan amanah yang ia emban sudahlah cukup untuk kita jadikan contoh di kehidupan masa kini.
Oleh karenanya penting diperlukan aktivis pejuang ekonomi syariah untuk menyumbangkan kontribusinya di kancah ekonomi nasional menuju kesejahteraan umat. Salah satu tantangan yang akan dihadapi oleh para pejuang ekonomi syariah diantaranya adalah terjadinya persaingan bebas tahun 2015 nanti. Selain membenahi jumlah hutang Indonesia yang berkisar hingga 150 triliun rupiah.
Ada beberapa prinsip ekonomi syariah, diantaranya :
1.      Kebersamaan
2.      Berbagi
3.      Kerja keras

Bagaimana memahamkan masyarakat untuk mendukung ekonomi syariah adalah dengan menjadikan ekonomi sayriah sebagai gaya hidup.

TALKSHOW PARA JUARA
Hari ini mahasiswa baru SEBI kembali berbahagia, karena bisa sharing langsung dengan mahasiswa SEBI yang telah mengukir banyak prestasi. Mari kita simak ulasannya.
  1. Ahmad Baehaqi
Kak Baehaqi adalah salah satu alumni SEBI yang begitu banyak mengukir prestasi khususnya di bidang organisasi. Beliau terhitung aktif dalam organisasi dalam kampus maupun diluar kampus. Beliah pernah menjadi Ketua IsEF dan Presidium 1 FoSSei. Sebelum aktif diberbagai organisasi, beliau juga pernh mengukir prestasi dalam bidang menulis Esai tingkat Jabodetabek.
                  “Organisasi adalah bagian dari hidupku”, begitulah kata beliau. Dan dia juga berpesan kepada seluruh mahasiswa agar berperan dalam masyarakat dan juga aktif berorganisasi. Setidaknya beliau membagi tiga kategori mahasiswa:
  1. Mahasiswa kupu-kupu (Kuliah pulang, kuliah pulang)
  2. Mahasiswa kura-kura (Kuliah rapat, kuliah rapat)
  3. Mahasiswa kuno (Kuliah nongkrong)
Dan kita mesti menjadi mahasiswa yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar, sebab mahasiswa adalah agen perubahan bagi masyarakat. Pesan terakhir beliau ,” jangan sekali-kali kita merasa kecil, karena Allah menciptakan kita sebagai orang yang besar.”
  1. Lili Fajri Dailimi
Pria asal Banten ini terkenal di SEBI sebagai mahasiswa yang “tak henti dikejar prestasi”. Betapa tidak, setidaknya beliau berhasil menjuarai beberapa lomba yang khususnya dalam  bidang menulis ilmiah. Prestasi terakhir yaitu menjuarai lomba menulis tentang ekonomi syariah di UNY.
            “Sebarkan ilmu dengan menulis”, itulah motonya. Sebab menulis itu sama dengan sedekah ilmu. Dengan menulis kita bisa mengeksplor berbaga macam ilmu dan akan memberi manfaat bagi banyak orang. Selain itu, tentu akan mendatanga amal ibadah tersendiri bagi para penulisnya.
            Ada beberapa trik dan tips menulis ilmiah:
a.       Cari masalah, bukan cari judul
b.      Baca dulu, baru nulis
c.       Tulis dulu datanya, supaya ga lupa
d.      Jangan plagiat
e.       Update info tentang tema
f.       Mencoba untuk menulis
  1. Maya Romantin
Ada satu kutipan yang membuatku selalu terpacu untuk menulis. Yaitu sebuah kuipan dari Pramudia Ananta Toer “Orang boleh saja sepintar apapun, tapi kalau tidak menulisnya maka dia akan hilang da tenggelam ditelan sejarah”. Bagiku menulis adalah kebutuhan,dan menulis adalah lifestyle. 
            Saya akan meemerikan beberapa tips dalam mengikuti lomba menulis:
a.       Cari into seputar lomba, bisa juga dilihat di “info-lomba.com”
b.      Pilih karakter cerita
c.       Minta bimbingan pada guru yang lebih senior
d.      Banyak membaca
e.       Ikhlas
Dan pesan kakak terakhir, “menulis adalah beramal, tanpa amal hidup akan mati.”
  1. Respati Oktaviani
Disini kakak ingin memacu adik-adik semua untuk menjadi mahasiswa juara. Dan menurut kakak, juara itu adalah berbeda dengan orang lain. Dan yang paling penting kita bisa memberi Kontribusi kedapa lingkungan sekitar kita, minimal bisa berkontribusi bagi diri kita sendri.
            Sebagai pemuda kita mesti menjadi juara, sebab hal itu telah dicontohkan olh para pendahulu kita seperti:
a.       Muhammad Al Fatih yang menaklukkan Konstantinopel usia 23 tahun
b.      Salahudin Al Ayubi yang menaklukkan Yerussalam usia 21 Tahun
c.       BJ Habibie
d.      Muhammad Mursi
Dan kenapa kita harus juara?
·         Tantangan global
·         Personal Branding
·         Pencetak sejarah
Dan pesan kakak terakhir adalah “Dimanapun kita, kita adalah da’I”.



PENGERTIAN DAN PRINSIP UMUM AKUNTANSI SYARI'AH


A. PENGERTIAN AKUTANSI
                     Menurut surat Al-Baqarah ayat 282, Allah memerintahkan untuk melakukan penulisan secara benar atas segala transaksi yang pernah terjadi selama melakukan muamalah. Dan menurut sejarah Pengertian akutansi adalah disebutkan muncul di Italia pada abad ke-13 yang lahir dari tangan seorang Pendeta Italia bernama Luca Pacioli yang menulis buku “Summa de Arithmatica Geometria et Propotionalita” dengan memuat satu bab mengenai “Double Entry Accounting System”.
                     Dari sisi ilmu pengetahuan, Akuntansi adalah ilmu informasi yang mencoba mengkonversi bukti dan data menjadi informasi dengan cara melakukan pengukuran atas berbagai transaksi dan akibatnya yang dikelompokkan dalam account, perkiraan atau pos
keuangan seperti aktiva, utang, modal, hasil, biaya, dan laba (Dapat dilihat dalam Al-Qur’an surat A-Baqarah :282).
                     Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis diantara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkannya, maka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya…
                     Adapun faktor yang menyebabkan terjadinya percepatan perkembangan akuntansi hingga sekarang diantaranya adalah:
a. Adanya motivasi awal yang memaksa orang untuk mendapatkan keuntungan besar (maksimalisasi laba = jiwa kapitalis).
b. Pengakuan pengusaha akan pentingnya aspek sosial yang berkaitan dengan persoalan maksimalisasi laba.
c. Bisnis dilakukan dengan peranan untuk mencapai laba sebagai alat untuk mencapai tujuan bukan “akhir suatu tujuan”.
                     Percepatan pertumbuhan akuntansi tersebut tidak selamanya memberikan jalan lurus. Arus era informasi dan globalisasi cenderung mempengaruhi perilaku masyarakat untuk melakukan harmonisasi sesuatu. Misalnya, dalam hal pengetahuan dan praktik akuntansi, maka upaya harmonisasi praktik-praktik akuntansi dijalankan, termasuk kehendak untuk memberlakukan praktik akuntansi secara seragam.
                     Kemudian sejak tahun 1980-an,mulai adaperhatian kuat dari para peneliti akuntansi dalam upaya memahami akuntansi dalam penertianyang lebih luas.
                     Misalnya dalam kontek social dan organisasi..akuntansi secara tradisional telah di pahami sebagai prosedur rasional dalammenyediakan informasiyang bermanfaat untuk pengambilan keputusan dan pengendalian. Dalam pengertian tersebut menunjukan bahwa akuntansi tampak seperti teknologi yang kelihatan konkrit, tangible dan bebas dari nilai massyarakat dimana dipraktekan. Tricker secara tegas menyatakan, bahwa “(bentuk) akuntansi sebetulnya tergantungpada teknologi dan moral masyarakat. 1.Akuntansi adalah anak budaya dari masyarakat.
             Beberapa definisi akuntansi diantaranya:
a. Menurut Littleton, tujuan utama dari akuntansi adalah untuk melaksanakan perhitungan periodik antara biaya (usaha) dan hasil (operasi). Konsep ini merupakan inti dari teori akuntansi dan merupakan ukuran yang dijadikan sebagai rujukan dalam mempelajari akuntansi.
b. APB (Accounting Principal Board) Statement No.4 mendefinisikan sebagai berikut: “akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya adalah memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan ekonomi, yang digunakan dalam memilih diantara beberapa alternatif.
c. AICPA (American Institute of Certified Public Accountant) mendefinisikan sebagai berikut: “akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter, transksi, dan kejadian-kejadian yang umumnya bersifat keuangan dan termasuk penafsiran hasil-hasilnya.
B. SEJARAH GAGASAN AKUNTANSI
         1. Ideologi Akuntansi Islam sejak munculnya Islam sampai abad 14 Karya –karya besar ulama’ salaf;
a) Shubul A’sya fi shinaatil insya’al qolqolshqndi.
b) Al Amwal (ibnu Ubaid).
c) Al Kharaj(Abu Yusuf),dll.
               Perhatian untuk pembukuan ini masih berjalan sesuai dengan kaidah kaidah Islam di Negara Negara Islam sampai masuknya gerakan ghazwul fikr ke mayoritas Negara Islam terutama setelah runtuhnya khilafah Islamiah.
        2. Ideologi Akuntansi Islam pada awal abad ke -14 Runtuhnya khilafah Islamiah serta tidak adanya perhatian dari pemikir - pemikir Islam untuk mensosialisasikan hukum Islam ,ditambah lagi dengan dijajahnya oleh kebanyakan negara negara kuat seperti Inggris dan Perancis sangat mempengaruhi segala sendi muamalah , khususnya keuangan.
        3. Ideologi Akuntansi Islam Di Zaman Modern (zaman Kebangkitan baru)
a) Dalam bidang riset Telah terkumpul tidak kurang dari 50 buah tesis dan disertasi tentang akuntansi (di Al Azhar, s.d akhir ’93). Disamping itu juga terdapat riset yang tersebar di majalah - majalah ilmiah . Proses ini terus berlanjut sampai sekarang .
b) Dalam pembukuan Munculnya pencetus pencetus baru dengan gagasan yang segar seperti :
• Muhaasabah zakat al maal ‘Ilman wa amalan (dr. syauqi kairo; pustaka Angola 1970)
• At takalif wa as ar fil fikri Islami (Dr. M Kamal Athaiyah 1977)
• Muhasabah az zakah ( Dr husain S Kairo : persatuan bank bank Islam sedunia 1979),dll.
     a) Dalam bidang pengajaran Konsep Akuntansi Islam pertamakali masuk ke sekolah dan perguruan tinggi di fakultas perdagangan di univ Al Azhar untuk program paascasarjana (1976) pada 1978 di buka beberapa jurusan dalam cabang cabang ilmu akuntansi
     b) Kebangkitan Akuntansi Islam dalam seminar seminar dan lembaga riset
Banyak sekali seminar Internasional yang telah dilakukan serta riset –riset sebagai terobosan baru sebagai bahan untuk dikaji dan didiskusikan secara detail dan serius.Juga merupakan lapangan untuk pengembangan penafsiran – penafsiran sekaligus menjelaskan kepada peserta seminar bahwa Islam mengandung pokok – pokok dan undang –undang Akuntansi yang belum dibahas dan tidak diketahui sama sekali oleh para pakar ilmu akuntansi konvensional.
      c) Aspek Implementasi Munculnya lembaga –lembaga keuagan islam, asuransi islam ,perusahaan Investasi Islam dan BMT islami.
Lembaga ini sangat membutuhkan kaidah – kaidah dan UU Ak. Islam Memang telah ada usaha aekelompok pakar akuntansi .namun usaha ini memerlukan keseriusan dan usaha lebih lanjut .
Secara singkat jelaslah bahwa umat islam meletekkan dasar-dasar bagi perkembangan bagi perkembangan akuntansi modern yang ada saat ini .Peranan ini sebetulnya tidak terlepas dari pemahaman tentang teologi mereka ,yang dipahami secara bebas dan rasional ini mereka tidak hanya mampu memberikan kontribusi yang besar bagi akuntansi namun juga peradaban manusia .Tetapi ketika umat Islam meninggalkan dasar – dasar teologi yang bebas dan rasional tadi ,karya karya besar umat Islam jaman klasik diambil alih oleh bangsa Barat yang tentu sangat kental dengan nilai nilai barat itu sendiri.
C. PENGEMBANGAN AKUTANSI SYARIAH
                      Industri keuangan syariah mengalami tiga dasawarsa terakhir, tidak hanya di dunia namun juga di Indonesia. Sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia telah menunjukan peranannya dalam pengembangan industri keuangan syariah. Pemerintah mendukung industri ini dengan mengeluarkan regulasi-regulasi yang memperlakukan industri ini secara netral dibandingkan dengan industri keuangan konvensional, meskipun bila dibandingkan dengan negara-negara tetangga di regional asia, khusunya Malaysia, Singapura, dan negara-negara Timur Tengah, regulasi industri keuangan syariah di Indonesia belum selengkap di negara-negara tersebut.
                       Untuk mengatur akuntansi atas transaksi-transaksi keuangan syariah, Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menetapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) nomor 101-108. PSAK ini diharapkan dapat diterapkan oleh sumber daya insani (SDI) industri keuangan syariah tanah air. Lebih lanjut Penyiapan SDI merupakan agenda besar tersendiri yang perlu disiapkan oleh pemerintah bersama industri keuangansyariah di Indonesia. Peran lembaga pendidikan, khususnya perguruan tinggi sebagai institusi pencetak SDI unggul menjadi suatu yang penting untuk terus ditingkatkan.
                        Nilai pertanggung jawaban, keadilan dan kebenaran selalu melekat dalam sistem akuntansi syari’ah. Ketiga nilai tersebut tentu saja sudah menjadi prinsip dasar yang operasional dalam prinsip akuntansi syariah. Apa makna yang terkandung dalam tiga prinsip tersebut? Berikut uraian yang ketiga prinsip yang tedapat dalam surat Al-Baqarah:282.
                        Prinsip pertanggung jawaban, Prinsip pertanggungjawaban (accountability) merupakan konsep yang tidak asing lagi dikalangan masyarakat muslim. Pertanggungjawaban selalu berkaitan dengan konsep amanah. Bagi kaum muslim, persoalan amanah merupakan hasil transaksi manusia dengan sang khalik mulai dari alam kandungan.. manusia dibebani olehAllah untuk menjalankan fungsi kehalifahan di muka bumi. Inti kekhalifahan adalah menjalankan atau menunaikan amanah. Banyak ayat Al-Qur’an yang menjelaskan tentang proses pertanggungjawaban manusia sebagai pelaku amanah Allah dimuka bumi. Implikasi dalam bisnis dan akuntansi adalah bahwa individu yang terlibat dala praktik bisnis harus selalu melakukan pertanggungjawaban apa yang telah diamanatkan dan diperbuat kepada pihak-pihak yang terkait.
D. Mengenal Prinsip Akuntansi Syariah
                         Akuntansi dikenal sebagai sistem pembukuan “double entry”. Menurut sejarah yang diketahui awam dan terdapat dalam berbagai buku “Teori Akuntansi”, disebutkan muncul di Italia pada abad ke-13 yang lahir dari tangan seorang Pendeta Italia bernama Luca Pacioli. Beliau menulis buku 
“Summa de Arithmatica Geometria et Propotionalita” dengan memuat satu bab mengenai “Double Entry Accounting System”. Dengan demikian mendengar kata ”Akuntansi Syariah” atau “Akuntansi Islam”, mungkin awam akan mengernyitkan dahi seraya berpikir bahwa hal itu sangat mengada-ada.
                           Namun apabila kita pelajari “Sejarah Islam” ditemukan bahwa setelah munculnya Islam di Semananjung Arab di bawah pimpinan Rasulullah SAW dan terbentuknya Daulah Islamiah di Madinah yang kemudian di lanjutkan oleh para Khulafaur Rasyidin terdapat undang-undang akuntansi yang diterapkan untuk perorangan, perserikatan (syarikah) atau perusahaan, akuntansi wakaf, hak-hak pelarangan penggunaan harta (hijr), dan anggaran negara. Rasulullah SAW sendiri pada masa hidupnya juga telah mendidik secara khusus beberapa sahabat untuk menangani profesi akuntan dengan sebutan “hafazhatul amwal” (pengawas keuangan). Bahkan Al Quran sebagai kitab suci umat Islam menganggap masalah ini sebagai suatu masalah serius dengan diturunkannya ayat terpanjang , yakni surah Al-Baqarah ayat 282 yang menjelaskan fungsi-fungsi pencatatan transaksi, dasar-dasarnya, dan manfaat-manfaatnya, seperti yang diterangkan oleh kaidah-kaidah hukum yang harus dipedomani dalam hal tersebut. Sebagaimana pada awal ayat tersebut menyatakan “Hai, orang-orang yang beriman apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah telah mengajarkannya………”
                           Dengan demikian, dapat kita saksikan dari sejarah, bahwa ternyata Islam lebih dahulu mengenal system akuntansi, karena Al Quran telah diturunkan pada tahun 610 M, yakni 800 tahun lebih dahulu dari Luca Pacioli yang menerbitkan bukunya pada tahun 1494.
Dari sisi ilmu pengetahuan, Akuntansi adalah ilmu informasi yang mencoba mengkonversi bukti dan data menjadi informasi dengan cara melakukan pengukuran atas berbagai transaksi dan akibatnya yang dikelompokkan dalam account, perkiraan atau pos keuangan seperti aktiva, utang, modal, hasil, biaya, dan laba. Dalam Al Quran disampaikan bahwa kita harus mengukur secara adil, jangan dilebihkan dan jangan dikurangi. Kita dilarang untuk menuntut keadilan ukuran dan timbangan bagi kita, sedangkan bagi orang lain kita menguranginya. Dalam hal ini, Al Quran menyatakan dalam berbagai ayat, antara lain dalam surah Asy-Syu’ara ayat 181-184 yang berbunyi:”Sempurnakanlah takaran dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang merugikan dan timbanglah dengan timbangan yang lurus. Dan janganlah kamu merugikan manusia pada hak-haknya dan janganlah kamu merajalela di muka bumi dengan membuat kerusakan dan bertakwalah kepada Allah yang telah menciptakan kamu dan umat-umat yang dahulu.”
                             Kebenaran dan keadilan dalam mengukur (menakar) tersebut, menurut Umer Chapra juga menyangkut pengukuran kekayaan, utang, modal pendapatan, biaya, dan laba perusahaan, sehingga seorang Akuntan wajib mengukur kekayaan secara benar dan adil. Seorang Akuntan akan menyajikan sebuah laporan keuangan yang disusun dari bukti-bukti yang ada dalam sebuah organisasi yang dijalankan oleh sebuah manajemen yang diangkat atau ditunjuk sebelumnya. Manajemen bisa melakukan apa saja dalam menyajikan laporan sesuai dengan motivasi dan kepentingannya, sehingga secara logis dikhawatirkan dia akan membonceng kepentingannya. Untuk itu diperlukan Akuntan Independen yang melakukan pemeriksaaan atas laporan beserta bukti-buktinya. Metode, teknik, dan strategi pemeriksaan ini dipelajari dan dijelaskan dalam Ilmu Auditing.
                      Dalam Islam, fungsi Auditing ini disebut “tabayyun” sebagaimana yang dijelaskan dalam Surah Al-Hujuraat ayat 6 yang berbunyi: “Hai  orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”
                      Kemudian, sesuai dengan perintah Allah dalam Al Quran, kita harus menyempurnakan pengukuran di atas dalam bentuk pos-pos yang disajikan dalam Neraca, sebagaimana digambarkan dalam Surah Al-Israa’ ayat 35 yang berbunyi: “Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakar, dan timbanglah dengan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”
                      Dari paparan di atas, dapat kita tarik kesimpulan, bahwa kaidah Akuntansi dalam konsep Syariah Islam dapat didefinisikan sebagai kumpulan dasar-dasar hukum yang baku dan permanen, yang disimpulkan dari sumber-sumber Syariah Islam dan dipergunakan sebagai aturan oleh seorang Akuntan dalam pekerjaannya, baik dalam pembukuan, analisis, pengukuran, pemaparan, maupun penjelasan, dan menjadi pijakan dalam menjelaskan suatu kejadian atau peristiwa.
                      Dasar hukum dalam Akuntansi Syariah bersumber dari Al Quran, Sunah Nabwiyyah, Ijma (kespakatan para ulama), Qiyas (persamaan suatu peristiwa tertentu, dan ‘Uruf (adat kebiasaan) yang tidak bertentangan dengan Syariah Islam. Kaidah-kaidah Akuntansi Syariah, memiliki karakteristik khusus yang membedakan dari kaidah Akuntansi Konvensional. Kaidah-kaidah Akuntansi Syariah sesuai dengan norma-norma masyarakat islami, dan termasuk disiplin ilmu sosial yang berfungsi sebagai pelayan masyarakat pada tempat penerapan Akuntansi tersebut.
                     Persamaan kaidah Akuntansi Syariah dengan Akuntansi Konvensional terdapat pada hal-hal sebagai berikut:
1. Prinsip pemisahan jaminan keuangan dengan prinsip unit ekonomi;
2. Prinsip penahunan (hauliyah) dengan prinsip periode waktu atau tahun pembukuan keuangan;
3. Prinsip pembukuan langsung dengan pencatatan bertanggal;
4. Prinsip kesaksian dalam pembukuan dengan prinsip penentuan barang;
5. Prinsip perbandingan (muqabalah) dengan prinsip perbandingan income dengan cost (biaya);
6. Prinsip kontinuitas (istimrariah) dengan kesinambungan perusahaan;
7. Prinsip keterangan (idhah) dengan penjelasan atau pemberitahuan.
Sedangkan perbedaannya, menurut Husein Syahatah, dalam buku Pokok-Pokok Pikiran Akuntansi Islam, antara lain, terdapat pada hal-hal sebagai berikut:
1. Para ahli akuntansi modern berbeda pendapat dalam cara menentukan nilai atau harga untuk melindungi modal pokok, dan juga hingga saat ini apa yang dimaksud dengan modal pokok (kapital) belum ditentukan. Sedangkan konsep Islam menerapkan konsep penilaian berdasarkan nilai tukar yang berlaku, dengan tujuan melindungi modal pokok dari segi kemampuan produksi di masa yang akan datang dalam ruang lingkup perusahaan yang kontinuitas;
2. Modal dalam konsep akuntansi konvensional terbagi menjadi dua bagian, yaitu modal tetap (aktiva tetap) dan modal yang beredar (aktiva lancar), sedangkan di dalam konsep Islam barang-barang pokok dibagi menjadi harta berupa uang (cash) dan harta berupa barang (stock), selanjutnya barang dibagi menjadi barang milik dan barang dagang;
3. Dalam konsep Islam, mata uang seperti emas, perak, dan barang lain yang sama kedudukannya, bukanlah tujuan dari segalanya, melainkan hanya sebagai perantara untuk pengukuran dan penentuan nilai atau harga, atau sebagi sumber harga atau nilai;
4. Konsep konvensional mempraktekan teori pencadangan dan ketelitian dari menanggung semua kerugian dalam perhitungan, serta mengenyampingkan laba yang bersifat mungkin, sedangkan konsep Islam sangat memperhatikan hal itu dengan cara penentuan nilai atau harga dengan berdasarkan nilai tukar yang berlaku serta membentuk cadangan untuk kemungkinan bahaya dan resiko;
5. Konsep konvensional menerapkan prinsip laba universal, mencakup laba dagang, modal pokok, transaksi, dan juga uang dari sumber yang haram, sedangkan dalam konsep Islam dibedakan antara laba dari aktivitas pokok dan laba yang berasal dari kapital (modal pokok) dengan yang berasal dari transaksi, juga wajib menjelaskan pendapatan dari sumber yang haram jika ada, dan berusaha menghindari serta menyalurkan pada tempat-tempat yang telah ditentukan oleh para ulama fiqih. Laba dari sumber yang haram tidak boleh dibagi untuk mitra usaha atau dicampurkan pada pokok modal;
6. Konsep konvensional menerapkan prinsip bahwa laba itu hanya ada ketika adanya jual-beli, sedangkan konsep Islam memakai kaidah bahwa laba itu akan ada ketika adanya perkembangan dan pertambahan pada nilai barang, baik yang telah terjual maupun yang belum. Akan tetapi, jual beli adalah suatu keharusan untuk menyatakan laba, dan laba tidak boleh dibagi sebelum nyata laba itu diperoleh.
                        Dengan demikian, dapat diketahui, bahwa perbedaan antara sistem Akuntansi Syariah Islam dengan Akuntansi Konvensional adalah menyentuh soal-soal inti dan pokok, sedangkan segi persamaannya hanya bersifat aksiomatis.
Menurut, Toshikabu Hayashi dalam tesisnya yang berjudul “On Islamic Accounting”, Akuntansi Barat (Konvensional) memiliki sifat yang dibuat sendiri oleh kaum kapital dengan berpedoman pada filsafat kapitalisme, sedangkan dalam Akuntansi Islam ada “meta rule” yang berasal diluar konsep akuntansi yang harus dipatuhi, yaitu hukum Syariah yang berasal dari Tuhan yang bukan ciptaan manusia, dan Akuntansi Islam sesuai dengan kecenderungan manusia yaitu “hanief” yang menuntut agar perusahaan juga memiliki etika dan tanggung jawab sosial, bahkan ada pertanggungjawaban di akhirat, dimana setiap orang akan mempertanggungjawab kan tindakannya di hadapan Tuhan yang memiliki Akuntan sendiri (Rakib dan Atid) yang mencatat semua tindakan manusia bukan saja pada bidang ekonomi, tetapi juga masalah sosial dan pelaksanaan hukum Syariah lainnya.
                       Jadi, dapat kita simpulkan dari uraian di atas, bahwa konsep Akuntansi Islam jauh lebih dahulu dari konsep Akuntansi Konvensional, dan bahkan Islam telah membuat serangkaian kaidah yang belum terpikirkan oleh pakar-pakar Akuntansi Konvensional. Sebagaimana yang terjadi juga pada berbagai ilmu pengetahuan lainnya, yang ternyata sudah diindikasikan melalui wahyu Allah dalam Al Qur’an. “……… Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.” (QS.An-Nahl/ 16:89)
E. PRINSIP PERTANGGUNG JAWABAN
                         Merupakan konsep yang tidak asing lagi yang berkatian dengan konsep amanah.
     a). Prinsip keadilan
Prinsip keadilan tidak hanya merupakan nilai yang sngat penting dalam eitka kehidupan social dan bisnis, tetapi juga merupakan nilai yang secara inheren melakat dalam fitrah manusia. Berarti manusia menilai kapasitas dan energi untuk berbuat adil dalam setiap kehidupan.
     b). Prinsip kebeneran
Prinsip kebeneran tidak bias di pisahkan dari prinsip keadilan, karena kebenaran akan menciptakan keadilan dalam mengakui, mengukur dan melaporkan transaksi-transaksi ekonomi.


Total Tayangan Halaman

 

Blogger news

Blogroll

Most Reading